Thursday, May 19, 2011

Guru Demokrat , Pilihan Siswa ?

Oleh :WIYONO, S.Pd 
wiyonospd-civiceducation.blogspot.com


Menjadi Guru yang dirindukan siswa di kelas, sebuah tantangan yang perlu disikapi dengan bijaksana dan arif sehingga dapat memberi energi tambah dalam proses belajar mengajar. Energi Positif ini berasal dari luar, Dan harus ditangkap sebagai peluang untuk lebih maju, memacu kinerja profesional Guru. Terus bagaimana hal ini bisa terjadi ? Guru Yang dirindukan Siswa di kelas?

Dirindukan berarti kehadirannya di kelas sangat diharapkan, kehadirannya sebagai obat penyakit luka, dan kehadirannya begitu menggembirakan serta membuat betah untuk belajar sampai habis jam belajar kalau perlu minta tambah.... dan ketidak hadirannya sebuah kekecewaan siswa yang mendalam. Inilah hebatnya Guru, Jika memiliki Gelar dan prestasi ini. Tentu saja butuh perjuangan dan kerja keras ,dedikasi guru untuk mewujudkan mimpi indah ini.

Nah sekarang , Proses pembelajaran itu akan dinikmati siswa manakala , Guru mata pelajaran menikmati keprofesionalan dalam mengajar, syaratnya sudah terdapat dalam UU Guru dan Dosen yang lengkap isinya , Guru tinggal mengaplikasikannya di Kelas. Kemudian pembelajaran yang menyenangkan harus diciptakan oleh Guru dengan metode yang disukai Guru dan Siswa. Lalu apa yang diingini Siswa saat belajar? waw perlu di survei , mungkin....?

GURU DEMOKRAT

Praktek pembelajaran di Kelas , kecenderungan Siswa lebih menyukai tipikal Guru  demokrat  menurut versi penulis daripada Guru yang otoriter dalam Proses Pembelajarannya ( Apakah masih ada tipe ini ) pasti tak ada lagi karena sudah direformasi. Kalau tak mau berubah paling akan didemontrasi siswa karena otoriter. Keakraban dalam proses belajar, saling berdiskusi, berpendapat, berbagi cerita adalah hal yang menyenangkan bagi kebanyakan siswa. Proses ini hanya bisa dilakonkan oleh Guru Demokrat.

Kemudian apa yang perlu dilakonkan oleh Guru Demokrat , tentu saja aplikasi nilai - nilai umum / universal yang terkandung dalam demokrasi (yang terpenting )adalah kebhinnekaan dan kebebasan berpendapat, tentu saja dengan berpegang pada kebenaran ilmiah . Peran kesabaran dan lapang dada haruslah memonopoli setiap pembelajaran di kelas. Kemudian karakter Guru yang memberikan kesempatan yang luas untuk bertanya soal kesulitan belajar. Guru yang akrab dan empati kepada siswa, hal ini jika dilakonkan Guru, harapannya Guru akan dirindukan oleh siswa di kelas, dan kehadirannya akan selalu menyenangkan baginya.


Guru akan menjadi sebuah figur yang akan ditauladani siswa, jika  guru mampu melakonkan Kompetensinya dengan baik di sekolah, inilah yang menjadi tantangan guru untuk terus berbenah untuk kemajuan Proses belajar mengajar. Hingga menjadi Pilihan Siswa.

sekian terima kasih.



0 komentar: