Tuesday, December 01, 2009
Tantangan Guru Abad 21
TANTANGAN DAN HARAPAN GURU ABAD KE – 21
*Wiyono, S.Pd Guru SMP Negeri 1 Enok Indragiri Hilir, RIAU
Peserta Pelatihan Nasonal Penulisan KTI Riau Pos Angkatan ke – 6
“ Jangan berbicara tentang kekalahan, tetapi berbicaralah tentang harapan, keyakinan, kepercayaan dan kemenangan (Norman Vincent Peale).
Dari kata bijak ini kita berangkat pada satu sisi kehidupan manusia yang mampu membawa kearah kemajuan bangsa dan negara yakni pendidikan. Tujuan negara Indonesia dalam Pembukaan UUD 1945 dikatakan bahwa Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Mencerdaskan kehidupan bangsa , Apakah Negara Indonesia sudah cerdas ?.
Indikator kecerdasan dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang berbeda 1. kecerdasan intelegensia, kecerdasan ini merupakan kecerdasan pokok yang dimiliki manusia secara pribadi dengan menggunakan kemampuan otak/ akal manusia untuk menyelesaikan permasalahan hidup, 2. kecerdasan Emosional, kecerdasan ini merupakan kecerdasan dalam mengendalikan amarah, tanggung jawab, motivasi dan kesadaran diri manusia dalam menghadapi masalah hidup, 3. Kecerdasan spiritual, kecerdasan spritual ini merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan jiwa sadar manusia pada suatu keyakinan / iman dan aqlak mulia, 4. Kecerdasan daya juang, kecerdasan ini merupakan kecerdasan manusia dalam berjuang untuk merubah keadaan dengan keuletan, ketelitian, semangat, serta ketangguhan dalam menghadapi permasalahan.
Peran Guru
Dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, diupayakan dengan pendidikan sebagai upaya sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, aklak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU Sisdiknas, Pasal 1 : 1). Pendidik sebagai pelaksana pendidikan , tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, instruktur, konselor, tutor, pamong belajar, widyaiswara serta fasilitator berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Profesi inilah yang bertugas dan bertanggungjawab terhadap pendidikan dan kecerdasan rakyat Indonesia. Guru harus menjadikan peserta didik untuk cerdas , memiliki ketrampilan hidup yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan hidup. Seorang guru harus bisa memberikan contoh kepada peserta didik untuk mewujudkan konsep pendidikan secara utuh dalam suatu kehidupannya.
Upaya guru dilakukan dengan terencana, ulet, serius untuk mewujudkan tujuan negara yakni mencerdaskan bangsa. Kehidupan bersama peserta didik menjadikan sumber inpirasi dalam membenahi metode mengajar dalam kelas, meng-up date ilmu pengetahuan yang dimiliki seorang guru. Suasana peembelajaran peserta didik merupakan bagian yang dihadapi Guru dalam kesehariannya merupakan modal dalam mengevaluasi diri.
Perkembangan pembelajaran /pengajaran
Perkembangan pendidikan begitu cepat, ilmu pengetahuan tanpa batas, sumber pengetahuan tak terhitung sehingga membuat Guru harus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang hal ini, pasti dilakukan sebagai bagian dari tanggung jawab untuk mengembangkan kecakapan abad ke – 21. Dapat dilustrasikan sebagai berikut :
Di tempat kerja abad ke – 21, para pekerja, 1. menganalisa, mengubah dan menciptakan informasi, 2. bekerjasama dengan rekan kerja untuk menyelesaikan masalah dan membuat keputusan, 3. mengerjakan berbagai tugas rumit dengan menggunakan tehnologi canggih (Master Teacher Edition v.2.0, 2007 : 12). Penggunaan tehnologi canggih merupakan ciri abad ke -21, ini menunjukkan suatu kemajuan dalam kehidupan dimana kita bekerja.
Dalam dunia pengajaran , guru merupakan seseorang yang memberikan informasi kepada siswa untuk mendapatkan kecakapan dan pengetahuan yang diperlukan. Pengajaran adalah dunia yang dinamis karena menghadapi peserta didik yang kritis, kreatif , serta sumber belajar yang berbeda. Suasana pembelajaran dalam kelas masa dulu selalu berpusat pada guru, dikarenakan sumber informasi sulit didapatkan dari tempat lain.
Bagaimanapun , pengajaran yang berpusat pada Guru juga memberikan beberapa tantangan, termasuk : 1. tidak semua siswa dapat belajar sangat baik dengan cara mendengarkan, 2. mempertahankan minat siswa seringkali sulit, 3. pendekatan ini cenderung memerlukan sedikit atau tanpa pemikiran kritis, 4. pendekatan ini mengasumsikan bahwa semua siswa belajarr dengan cara yang sama dan tidak bersifat pribadi (Master Teacher Edition v.2.0, 2007 : 15). Pengajaran berpusat pada guru akan efektif apabila digunakan untuk berbagi informasi yang sulit ditemukan, informasi dengan cepat, ikut membangkitkan keingintahuan peserta didik, serta mengajari peserta didik belajar dengan mendengarkan.
Tantangan dan harapan guru
Pembelajaran dalam kelas hampir setiap hari, terjadi perubahan pembelajaran tidak lagi hanya berpusat pada guru tetapi mulai mengarah pada pembelajaran yang berpusat pada siswa. Bagaimana cara belajar yang berpusat pada siswa, di abad ke – 21 berbeda dengan pembelajaran yang berpusat padaa Guru. Keduanya memiliki pendekatan yang berbeda bila dilihat dari isi, instruksi / perintah, lingkungan kelas, penilaian dan tehnologi. Masing – masing pendekatan sesuai dengan keadaan yang berbeda.
Pendekatan yang berpusat pada guru
Pendekatan yang berpusat pada siswa
MATERI
Materi dikembangkan dari kurikulum, dan semua siswa mempelajari topik yang sama pada waktu yang sama
Para siswa belajar topik – topik berdasarkan kurikulum dan standar tetapi diijinkan untuk memilih sebuah topik belajar
INSTRUKSI
Guru adalah pemberi informasi, orang bijaksana diatas panggung yang membantu siswa untuk mendapatkan kecakapan dan pengetahuan
Guru adalah fasilitator/ penghubung-pendamping siswa yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan kecakapan dan membangun pengetahuan mereka sendiri.
Belajar dimulai dengan sesuatu yang tidak diketahui siswa
Belajar dimulai dengan pengetahuan yang sudah pernah diketahui sebelumnya
Mengajar adalah proses yang penuh instruksi
Mengajar adalah proses membangun
Para siswa menyelesaikan aktifitas dan pelajaran pendek yang terlepas di sekitar materi dan kecakapan tertentu
Para siswa bekerja pada aktifitas dan proyek yang berhubungan dengan tujuan jangka panjang untuk membangun pengertian konsep yang mendalam dan strategi yang berguna
Lingkungan kelas
Para siswa belajar secara pasif di dalam kelas yang sunyi
Lingkungan kelas menggambarkan tempat bekerja yang hidup dengan berbagai macam aktifitas dan tingkat keramaian yang tinggi tergantung pada jenis materi yang sedang dikerjakan
Para siswa biasanya bekerja secara individual
Para siswa seringkali bekerjasama dengan teman-teman, para ahli, masyarakat sekitar, dan para guru
PENILAIAN
Para siswa mengerjakan ujian kertas dan pensil dengan tenang dan individual. Pertanyaan – pertanyaannya tersimpan rahasia sampai waktunya ujian sehingga siswa harus belajar seluruh materi ujian walaupun hanya sebagian yang akan diuji
Para siswa mengetahui sebelumnya bagaimana mereka diuji, memiliki kriteria terhadap materi yang akan dinilai, menerima komentar dari guru dan teman-teman mereka dan memiliki banyak kesempatan untuk menilai pekerjaan mereka sendiri
Para guru bertanggung jawab penuh atas proses belajar mengajar para siswanya
Guru dan siswa berbagi tanggung jawab dalam proses belajar mengajar dan keberhasilannya
Siswa amat termotivasi untuk mendapatkan nilai yang bagus, untuk menyenangkan guru dan mendapatkan hadiah
Minat dan keterlibatan siswa meningkatkan motivasi dan usahanya
TEHNOLOGI
Guru menggunakan berbagai macam tehnologi untuk menerangkan, mendemonstrasikan, dan menggambarkan berbagai macam topik
Siswa menggunakan berbagai macam tehnologi untuk menggunakan riset, berkomunikasi dan menciptakan pengetahuan
Dikutip dari Master Teacher Edition V.2.0 hal 16
Perkembangan dan sumber pengetahuan tidak hanya berasal dari guru melainkan juga berasal sumber – sumber lain yang mudah di dapat para peserta didik. Kemajuan tenologi di masa depan memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk mengembangkan pengetahuannya. Penguasaan internet oleh siswa tentunya harus dibarengi dengan kemampuan guru untuk memberikan arahan, bimbingan dan pendidikan agar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Peningkatan kompetensi merupakan suatu keharusan yang tak bisa ditunda untuk mewujudkan tujuan negara khususnya mencerdaskan kehidupan bangsa.
ARTIKEL, BERITA
ARTIKEL WIYONO
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 komentar:
Mohon disertakan juga bahan referensi yang digunakan. Terima kasih sebelumnya.
Post a Comment