Riaupos PAS Unggul di Semua Kecamatan
PEKANBARU (RP) – Pasangan nomor urut 1 H Firdaus MT-Ayat Cahyadi unggul atas pasangan nomor urut 2 Dra Hj Septina Primawati SE MP-Drs H Erizal Muluk (Berseri) dalam Pemilukada Kota Pekanbaru yang berlangsung Senin (18/5).
Pasangan dengan cogan Profesional Amanah dan Santun (PAS) untuk sementara meraih suara terbanyak setelah unggul dalam perolehan suara atas saingannya di semua kecamatan (12 kecamatan).
Berdasar data yang diperoleh dari Desk Pemilukada Pekanbaru, PAS total meraih 135.647 suara (59,12 persen). Sementara Berseri meraih 93.811 suara atau (40,88 persen).
Jumlah suara yang masuk 229.458 dari 536.113 nama yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT). Sedang angka warga yang tak memberi hak suaranya lebih banyak lagi yakni 306.655 (selengkapnya lihat grafis).
Angka persentase kemenangan ini tak jauh beda dari real count yang dilaksanakan Real Reseach Centre yang merilis perolehan suara 59,8 persen untuk PAS dan 40,2 persen untuk Berseri.
Kemenangan ini disebut Firdaus adalah kemenangan
masyarakat Pekanbaru dan kemenangan demokrasi masyarakat yang dinilainya sudah cerdas menentukan pilihannya. Untuk itu, atas amanah yang diberi, akan diwujudkan seperti janji-janji yang disampaikannya saat kampanye.
‘’Bagi saya, dalam kompetisi ini tak ada menang dan kalah. Kedua kelompok yang bersaing ini dapat memberi pelajaran politik terhadap masyarakat agar politik Pekanbaru terus berkembang sebaik-baiknya,’’ ungkapnya.
Dikatakan, Pekanbaru merupakan ibu kota provinsi yang diharap jadi barometer bagi kabupaten lain ke depannya.
‘’Dengan kemenangan ini, Firdaus-Ayat siap jadi pelayan masyarakat Pekanbaru. Kami siap bekerja keras untuk membangun Pekanbaru ke depan. Tentunya didukung masyarakat,’’ tutur Firdaus seraya menyebut siap membuktikan ucapannya itu.
Sementara Ayat Cahyadi mengatakan, ini adalah hari yang penuh sejarah bagi Pekanbaru yang telah melaksanakan Pemilukada. Dia juga menyampaikan terima kasih pada penyelenggara yang telah bekerja keras.
‘’Kita harapkan semua akan kondusif sampai akhir. Semua hasil bisa ditentukan secara pasti oleh KPU. Namun setelah melihat hasil penghitungan yang tim kita buat ini, kita tetap yakin dan optimis memenangkan Pemilukada. Kemenangan ini milik masyarakat Pekanbaru,’’ tambahnya.
Ketua Tim Survei Riau Research Center, Hariswan mengatakan nyatanya keunggulan PAS. Dari quick count hingga pukul 20.15 WIB, PAS mendulang 59,8 persen, Berseri 40,2 persen.
‘’Meski masih banyak data yang belum masuk, namun dapat dipastikan Firdaus-Ayat untuk sementara unggul,’’ ungkapnya.
Dikatakan, dari pergerakan angka yang didapat saat ini, takkan jauh berubah. Berkemungkinan paling rendah nantinya akan ada di posisi 55 persen.
‘’Sebetulnya sampel di lapangan telah masuk semua, dan pada 12 kecamatan yang ada perolehan suara PAS lebih ungggul dari Berseri. Belum masuk ke quick count karena masalah jaringan. Kemungkinan pukul 00.00 WIB, 99 persen suara sudah masuk,’’ tuturnya.
Ketua tim koalisi pemenangan Firdaus-Ayat, drh Chaidir MM mengatakan, meski masih hasil sementara, namun sudah dapat dipastikan PAS menang.
Pihaknya mengacungkan jempol ke masyarakat karena merupakan pemilih cerdas, konsekuen dengan hati nurani, tidak dengan permainan uang.
‘’Hasil perolehan sementara, kita telah mengungguli Berseri. Dari 1.250 TPS yang ada, memang belum semua, baru separuhnya. Tapi menurut survei, 59,8 persen Firdaus-Ayat menang,’’ katanya pada jumpa pers di kediaman Firdaus, didampingi partai koalisi pemenangan, PKS, Hanura, PDK, PBB, Demokrat, dan PDI P.
Ketua KPUD Pekanbaru Yusri Munaf SH MHum mengatakan, pada Pemilukada ini, angka yang tak memilih tergolong tinggi, melebihi separuh jumlah DPT. ‘’Sebagai penyelanggara, kami memahami betul kesadaran pendidikan politik bagi masyarakat yang kurang,’’ katanya.
Ini menurutnya bukan masalah baru dan jadi dilema serta catatan penting bagi KPU. Selain itu, ada warga yang pindah ke tempat lain, sehingga mempengaruhi keakuratan DPT yang berimbas pada pemilih.
Penghitungan suara di tingkat TPS sudah rampung dan Kamis (19/5) ini sudah dilakukan penghitungan di tingkat kecamatan sekaligus pleno penetapan dengan merekap seluruh TPS di tiap kelurahan.
Selesai di tingkat kecamatan, KPUD menjadwalkan 24 Mei ini langsung pleno penetapan hasil dan pengumuman siapa calon yang meraih suara terbanyak.
Ketua DPD Golkar Riau, Indra Muchlis Adnan mengaku menerima hasil jika nanti pasangan yang didukung Golkar, PKB, PPP, PAN dan Gerindra ini kalah.
‘’Melihat data sementara ini kita sudah kalah. Saya belum bisa ambil kesimpulan apa faktornya karena suara belum terkumpul semua. Tapi mungkin ada kelemahan pada Tim Berseri. Saya kira kurang gesit. Sementara lawan digerakkan partai yang kadernya militan. Pekanbaru ini pemilihnya berpendidikan, artinya sang calon memang harus pandai membangun isu, opini publik dan memanfaatkan perkembangannya di media. Kita juga mendapati kenyataan di Pekanbaru, perempuan tak memilih perempuan, tak seperti di Banten,’’ ujar Indra di Kantor DPD II Golkar Jalan Diponegoro kemarin.
Pengamat politik dari Universitas Riau Drs Ali Yusri MS menilai, kedua pasangan calon sama-sama unggul, baik dari segi strategi, sosialiasi dan lainnya. Tapi dari semua cara, ditentukan juri yakni masyarakat.
‘’Tak ada yang kurang dilakukan oleh mereka dalam merebut simpati. Semua usaha sudah intens dilakukan,’’ kata Ali. Dari awal pertarungan, kata Dekan FISIP Unri ini, kedua pasangan telah menunjukkan keseriusan.
Bahkan program kerja lima tahun ke depan sudah dirancang sedemikian rupa, sama-sama bertujuan menyejahterakan masyarakat.
Tapi di balik program yang tertuang dalam visi dan misi itu, penilaian masyarakat tentu berbeda-beda. Rakyat yang melihat, apa relevan atau tidak. Program yang indah tak cukup hanya disampaikan, melainkan perlu sosialiasi agar masyarakat tahu. Selain itu yang tak kalah pentingnya adalah tim pemenangan yang berperan penting.
‘’Saya melihat popularitas Firdaus-Ayat di menit-menit terakhir naik. Sementara Septina, sudah bagus di awal, namun menurun di menit terakhir,’’ katanya.
Penyebabnya, lanjutnya, karena pengaruh dari berbagai kelompok, tokoh masyarakat. PAS lebih dominan dan gencar meyakinkan masyarakat, sementara Berseri tak segencar PAS.
Masyarakat Pekanbaru terbentuk dari karakter kota yang memiliki kelebihan terutama logika menilai figur pemimpin. ‘’Bisa jadi mereka menilai Septina pantas memimpin Pekanbaru, tapi pilihannya pada Firdaus,’’ ujarnya.
Walau meleset dari awal dan terlihat dari hasil pemilihan, semuanya tak lepas dari psikologi masyarakat yang melihat realita Pekanbaru sebagai ibu kota provinsi. Tentu siapa figur pemimpin kelak jadi penilaian tersendiri.
Dari dua calon yang bertarung, mau tak mau pilihannya satu atau dua, tak ada alternatif. Kondisi ini diperkuat dari kurangnya partisipasi masyarakat ditambah surat undangan yang tak sampai.
‘’Karakter masyarakat kota ini yang menguntungkan PAS, ditambah lagi kerja keras tim menjalankan mesin kemenangan,’’ katanya. Dia menyebutkan, faktor kemenangan PAS merupakan bagian dari keyakinan program yang dibuat dan diyakinkan tim pemenangan, sehingga masyarakat merasa yakin menjatuhkan pilihannya pada PAS. Tapi, ini baru awal perolehan hasil belum sampai pada penetapan oleh KPUD.
Kediaman Firdaus Banyak Dikunjungi Kerabat Usai pencoblosan, kediaman Firdaus, Jalan Semeru, Sail, Rabu (18/5) mulai pukul 14.30 WIB hingga tengah malam banyak dikunjungi keluarga dan karib kerabat untuk memberi selamat. Partai koalisi pun datang silih berganti. Tak terlihat kelelahan dari sosok Firdaus dalam ramah melayani para tamu dan rajin melempar senyum. Kunjungan berlangsung sampai tengah malam, bahkan seluruh ketua partai koalisi mengadakan pertemuan di sana.
Yang membuat ramai rumah Firdaus, proses penghitungan suara secara cepat (quick count) dipusatkan di sana sehingga awak media pun banyak yang datang. Sembari melihat kesibukan Firdaus dan istrinya, Asmita. Tak ayal, jalan menuju rumah jadi sempit karena dipadati kendaraan, termasuk pengawalan dari aparat keamanan.
Sejak tahu hasil perolehan suara, Firdaus terlihat bahagia. ‘’Tak ada acara khusus menyambut kemenangan ini, hanya nanti kita akan syukuran,’’ katanya.
Soal proses pencoblosan, ia mengatakan semua berjalan baik dan masyarakat antusias. ‘’Semoga kemenangan ini jadi awal perubahan Pekanbaru jadi lebih baik. Dari awal kami menargetkan yang penting menang saja, tapi terjadi lebih dari itu,’’ sebutnya.
Dikatakan, sebelum dia bersama istri dan anak-anaknya menuju TPS 13 Tangkerang Selatan di Jalan Ema Sari (kediamannya yang lama), tempat dia mencoblos, dia senantiasa berdoa dan berdzikir. ‘’Bapak tadi malam tak hentinya berdzikir dan berdoa, serta Tahajud sebelum salat Subuh,’’ kata istri tercinta, Asmita.
Firdaus sendiri baru mencoblosan sekitar pukul 10.00 WIB. Di TPS 13, beliau sempat bertemu Gubernur Riau, HM Rusli Zainal yang kebetulan sebelum Firdaus sampai di TPS. Rusli meninjau beberapa TPS berserta rombongan Muspida. Meski tak banyak bicara, hanya bersalaman lewat kaca mobil.
‘’Itu bukti beliau sangat peduli dengan penyelenggaraan pesta demokrasi. Sebagai kepala daerah beliau juga berkewajiban menyukseskan penyelenggaraan dan itu ditunjukkan dengan berkunjung ke TPS dan melihat langsung prosesnya. Tadi sempat bersalaman, dan hanya say hello,’’ katanya.(aal/eko/*7/gus/fia)
PEKANBARU (RP) – Pasangan nomor urut 1 H Firdaus MT-Ayat Cahyadi unggul atas pasangan nomor urut 2 Dra Hj Septina Primawati SE MP-Drs H Erizal Muluk (Berseri) dalam Pemilukada Kota Pekanbaru yang berlangsung Senin (18/5).
Pasangan dengan cogan Profesional Amanah dan Santun (PAS) untuk sementara meraih suara terbanyak setelah unggul dalam perolehan suara atas saingannya di semua kecamatan (12 kecamatan).
Berdasar data yang diperoleh dari Desk Pemilukada Pekanbaru, PAS total meraih 135.647 suara (59,12 persen). Sementara Berseri meraih 93.811 suara atau (40,88 persen).
Jumlah suara yang masuk 229.458 dari 536.113 nama yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT). Sedang angka warga yang tak memberi hak suaranya lebih banyak lagi yakni 306.655 (selengkapnya lihat grafis).
Angka persentase kemenangan ini tak jauh beda dari real count yang dilaksanakan Real Reseach Centre yang merilis perolehan suara 59,8 persen untuk PAS dan 40,2 persen untuk Berseri.
Kemenangan ini disebut Firdaus adalah kemenangan
masyarakat Pekanbaru dan kemenangan demokrasi masyarakat yang dinilainya sudah cerdas menentukan pilihannya. Untuk itu, atas amanah yang diberi, akan diwujudkan seperti janji-janji yang disampaikannya saat kampanye.
‘’Bagi saya, dalam kompetisi ini tak ada menang dan kalah. Kedua kelompok yang bersaing ini dapat memberi pelajaran politik terhadap masyarakat agar politik Pekanbaru terus berkembang sebaik-baiknya,’’ ungkapnya.
Dikatakan, Pekanbaru merupakan ibu kota provinsi yang diharap jadi barometer bagi kabupaten lain ke depannya.
‘’Dengan kemenangan ini, Firdaus-Ayat siap jadi pelayan masyarakat Pekanbaru. Kami siap bekerja keras untuk membangun Pekanbaru ke depan. Tentunya didukung masyarakat,’’ tutur Firdaus seraya menyebut siap membuktikan ucapannya itu.
Sementara Ayat Cahyadi mengatakan, ini adalah hari yang penuh sejarah bagi Pekanbaru yang telah melaksanakan Pemilukada. Dia juga menyampaikan terima kasih pada penyelenggara yang telah bekerja keras.
‘’Kita harapkan semua akan kondusif sampai akhir. Semua hasil bisa ditentukan secara pasti oleh KPU. Namun setelah melihat hasil penghitungan yang tim kita buat ini, kita tetap yakin dan optimis memenangkan Pemilukada. Kemenangan ini milik masyarakat Pekanbaru,’’ tambahnya.
Ketua Tim Survei Riau Research Center, Hariswan mengatakan nyatanya keunggulan PAS. Dari quick count hingga pukul 20.15 WIB, PAS mendulang 59,8 persen, Berseri 40,2 persen.
‘’Meski masih banyak data yang belum masuk, namun dapat dipastikan Firdaus-Ayat untuk sementara unggul,’’ ungkapnya.
Dikatakan, dari pergerakan angka yang didapat saat ini, takkan jauh berubah. Berkemungkinan paling rendah nantinya akan ada di posisi 55 persen.
‘’Sebetulnya sampel di lapangan telah masuk semua, dan pada 12 kecamatan yang ada perolehan suara PAS lebih ungggul dari Berseri. Belum masuk ke quick count karena masalah jaringan. Kemungkinan pukul 00.00 WIB, 99 persen suara sudah masuk,’’ tuturnya.
Ketua tim koalisi pemenangan Firdaus-Ayat, drh Chaidir MM mengatakan, meski masih hasil sementara, namun sudah dapat dipastikan PAS menang.
Pihaknya mengacungkan jempol ke masyarakat karena merupakan pemilih cerdas, konsekuen dengan hati nurani, tidak dengan permainan uang.
‘’Hasil perolehan sementara, kita telah mengungguli Berseri. Dari 1.250 TPS yang ada, memang belum semua, baru separuhnya. Tapi menurut survei, 59,8 persen Firdaus-Ayat menang,’’ katanya pada jumpa pers di kediaman Firdaus, didampingi partai koalisi pemenangan, PKS, Hanura, PDK, PBB, Demokrat, dan PDI P.
Ketua KPUD Pekanbaru Yusri Munaf SH MHum mengatakan, pada Pemilukada ini, angka yang tak memilih tergolong tinggi, melebihi separuh jumlah DPT. ‘’Sebagai penyelanggara, kami memahami betul kesadaran pendidikan politik bagi masyarakat yang kurang,’’ katanya.
Ini menurutnya bukan masalah baru dan jadi dilema serta catatan penting bagi KPU. Selain itu, ada warga yang pindah ke tempat lain, sehingga mempengaruhi keakuratan DPT yang berimbas pada pemilih.
Penghitungan suara di tingkat TPS sudah rampung dan Kamis (19/5) ini sudah dilakukan penghitungan di tingkat kecamatan sekaligus pleno penetapan dengan merekap seluruh TPS di tiap kelurahan.
Selesai di tingkat kecamatan, KPUD menjadwalkan 24 Mei ini langsung pleno penetapan hasil dan pengumuman siapa calon yang meraih suara terbanyak.
Ketua DPD Golkar Riau, Indra Muchlis Adnan mengaku menerima hasil jika nanti pasangan yang didukung Golkar, PKB, PPP, PAN dan Gerindra ini kalah.
‘’Melihat data sementara ini kita sudah kalah. Saya belum bisa ambil kesimpulan apa faktornya karena suara belum terkumpul semua. Tapi mungkin ada kelemahan pada Tim Berseri. Saya kira kurang gesit. Sementara lawan digerakkan partai yang kadernya militan. Pekanbaru ini pemilihnya berpendidikan, artinya sang calon memang harus pandai membangun isu, opini publik dan memanfaatkan perkembangannya di media. Kita juga mendapati kenyataan di Pekanbaru, perempuan tak memilih perempuan, tak seperti di Banten,’’ ujar Indra di Kantor DPD II Golkar Jalan Diponegoro kemarin.
Pengamat politik dari Universitas Riau Drs Ali Yusri MS menilai, kedua pasangan calon sama-sama unggul, baik dari segi strategi, sosialiasi dan lainnya. Tapi dari semua cara, ditentukan juri yakni masyarakat.
‘’Tak ada yang kurang dilakukan oleh mereka dalam merebut simpati. Semua usaha sudah intens dilakukan,’’ kata Ali. Dari awal pertarungan, kata Dekan FISIP Unri ini, kedua pasangan telah menunjukkan keseriusan.
Bahkan program kerja lima tahun ke depan sudah dirancang sedemikian rupa, sama-sama bertujuan menyejahterakan masyarakat.
Tapi di balik program yang tertuang dalam visi dan misi itu, penilaian masyarakat tentu berbeda-beda. Rakyat yang melihat, apa relevan atau tidak. Program yang indah tak cukup hanya disampaikan, melainkan perlu sosialiasi agar masyarakat tahu. Selain itu yang tak kalah pentingnya adalah tim pemenangan yang berperan penting.
‘’Saya melihat popularitas Firdaus-Ayat di menit-menit terakhir naik. Sementara Septina, sudah bagus di awal, namun menurun di menit terakhir,’’ katanya.
Penyebabnya, lanjutnya, karena pengaruh dari berbagai kelompok, tokoh masyarakat. PAS lebih dominan dan gencar meyakinkan masyarakat, sementara Berseri tak segencar PAS.
Masyarakat Pekanbaru terbentuk dari karakter kota yang memiliki kelebihan terutama logika menilai figur pemimpin. ‘’Bisa jadi mereka menilai Septina pantas memimpin Pekanbaru, tapi pilihannya pada Firdaus,’’ ujarnya.
Walau meleset dari awal dan terlihat dari hasil pemilihan, semuanya tak lepas dari psikologi masyarakat yang melihat realita Pekanbaru sebagai ibu kota provinsi. Tentu siapa figur pemimpin kelak jadi penilaian tersendiri.
Dari dua calon yang bertarung, mau tak mau pilihannya satu atau dua, tak ada alternatif. Kondisi ini diperkuat dari kurangnya partisipasi masyarakat ditambah surat undangan yang tak sampai.
‘’Karakter masyarakat kota ini yang menguntungkan PAS, ditambah lagi kerja keras tim menjalankan mesin kemenangan,’’ katanya. Dia menyebutkan, faktor kemenangan PAS merupakan bagian dari keyakinan program yang dibuat dan diyakinkan tim pemenangan, sehingga masyarakat merasa yakin menjatuhkan pilihannya pada PAS. Tapi, ini baru awal perolehan hasil belum sampai pada penetapan oleh KPUD.
Kediaman Firdaus Banyak Dikunjungi Kerabat Usai pencoblosan, kediaman Firdaus, Jalan Semeru, Sail, Rabu (18/5) mulai pukul 14.30 WIB hingga tengah malam banyak dikunjungi keluarga dan karib kerabat untuk memberi selamat. Partai koalisi pun datang silih berganti. Tak terlihat kelelahan dari sosok Firdaus dalam ramah melayani para tamu dan rajin melempar senyum. Kunjungan berlangsung sampai tengah malam, bahkan seluruh ketua partai koalisi mengadakan pertemuan di sana.
Yang membuat ramai rumah Firdaus, proses penghitungan suara secara cepat (quick count) dipusatkan di sana sehingga awak media pun banyak yang datang. Sembari melihat kesibukan Firdaus dan istrinya, Asmita. Tak ayal, jalan menuju rumah jadi sempit karena dipadati kendaraan, termasuk pengawalan dari aparat keamanan.
Sejak tahu hasil perolehan suara, Firdaus terlihat bahagia. ‘’Tak ada acara khusus menyambut kemenangan ini, hanya nanti kita akan syukuran,’’ katanya.
Soal proses pencoblosan, ia mengatakan semua berjalan baik dan masyarakat antusias. ‘’Semoga kemenangan ini jadi awal perubahan Pekanbaru jadi lebih baik. Dari awal kami menargetkan yang penting menang saja, tapi terjadi lebih dari itu,’’ sebutnya.
Dikatakan, sebelum dia bersama istri dan anak-anaknya menuju TPS 13 Tangkerang Selatan di Jalan Ema Sari (kediamannya yang lama), tempat dia mencoblos, dia senantiasa berdoa dan berdzikir. ‘’Bapak tadi malam tak hentinya berdzikir dan berdoa, serta Tahajud sebelum salat Subuh,’’ kata istri tercinta, Asmita.
Firdaus sendiri baru mencoblosan sekitar pukul 10.00 WIB. Di TPS 13, beliau sempat bertemu Gubernur Riau, HM Rusli Zainal yang kebetulan sebelum Firdaus sampai di TPS. Rusli meninjau beberapa TPS berserta rombongan Muspida. Meski tak banyak bicara, hanya bersalaman lewat kaca mobil.
‘’Itu bukti beliau sangat peduli dengan penyelenggaraan pesta demokrasi. Sebagai kepala daerah beliau juga berkewajiban menyukseskan penyelenggaraan dan itu ditunjukkan dengan berkunjung ke TPS dan melihat langsung prosesnya. Tadi sempat bersalaman, dan hanya say hello,’’ katanya.(aal/eko/*7/gus/fia)
0 komentar:
Post a Comment